Kamis, 13 Agustus 2015

Welcome to Newark, Delaware!



Selamat datang di Newark, Delaware.

Negara bagian Amerika Serikat yang tergolong kecil. Dua hari yang lalu, Hari Rabu, 12 Agustus 2015, aku datang kemari dari Bandara Internasional Philadelphia, Pennsylvania. Setelah beres klaim bagasi, aku langsung ke meja informasi transportasi darat dan menelepon shuttle (angkutan untuk jemput) yang sudah dipesankan untukku. Aku diberi nomor antrean. Setelah aku mengikuti instruksi wanita berkulit gelap yang duduk di belakang meja besar itu, aku menelepon ke perusahaan shuttle itu untuk konfirmasi kedatangan, kemudian dipersilakan menunggu.

Phili, atau Philadelphia,  adalah kota besar yang paling dekat dengan Newark. Bandaranya bisa terbilang sederhana dan nampaknya tidak begitu sibuk. Aku duduk di kursi tunggu bersama seorang lelaki berkulit gelap yang sepertinya juga tengah menunggu.

Beberapa saat kemudian chaffeur (sopir) shuttle datang, aku langsung tanggap menyambut kedatangannya. Pria kulit gelap (lagi) seperti seumuran ayahku menyapaku dengan sangat sopan. ‘My name is Howard, and I will be your driver today, Miss. How can I say your name, please?’ dengan senyum kujawab ‘It’s Anisa.’ Lalu ia mengulang namaku lalu berkata ‘beautiful name...’ ujarnya sembari membawakan koperku. 

Ternyata ada dua orang yang sudah menunggu di dalam van putih yang terparkir di tepi seberang jalan, dua lelaki muda, seorang diantaranya orang Amerika, yang satu lagi dari Hongkong. Perjalanan ke Newark dimulai setelah Howard mencatat identitas penumpang yang ia bawa bersamanya. Kurang lebih selama 30 menit, Howard dan seorang Amerika itu terlibat percakapan yang aku sudah malas mendengarkan lebih seksama. Jam 11.00. Aku lelah, lapar, belum sempat makan.
Setelah seorang Amerika turun, kami mulai bercakap. Begitu tahu aku dari Indonesia, Howard bilang baru kali ini punya penumpang orang Indonesia. Kami bercakap tentang kota Newark yang sepi, kejahatan atau kriminalitas, sampai tentang belanja. Ia menunjukkan padaku dan orang Hongkong yang duduk di jok belakang orang-orang yang sedang bergerombol di sebuah sudut jalan. Ternyata mereka tidak punya rumah, mereka menunggu charity, mereka mau melakukan apapun untuk uang. Padahal ini kota kecil, ternyata masih saja ada yang semacam ini.

Akhirnya sampailah aku di apartment, aku harus mengurus dokumen dan membayar sewa sampai akhir Bulan Agustus. Bukan hal yang mudah, aku lelah dari perjalanan jauh, belum makan, perut mual, dan harus urus dokumen, ditambah lagi mereka tidak terima pembayaran tunai. Aku harus ke Seven Eleven terdekat untuk money order, agar uangnya bisa dijadikan cek. Dan ternyata jalannya jauh, panas pula. Sampai disana aku beli keripik kentang family size dua bungkus, total seharga $6.
Aku kembali ke kantor Studio Green, itu nama apartmennya. Beberapa saat kemudian aku diantar masuk kamar. Ingin istirahat namun ternyata internet tidak bisa terhubung. Bingungnya aku, sampai akhirnya aku memutuskan untuk ke kantor Studio Green untuk main internet, menggunakan fasilitas mereka, tentu aku butuh mengabarkan keadaanku yang sudah sampai dengan selamat pada mereka yang menantikan kabarku.

Bu Veni, mahasiswa Indonesia S3 (Ph.D) jurusan Linguistik yang kuhubungi beberapa saat lalu, akhirnya datang bersama temannya, Joo Yung, membantu banyak hal. Mereka bawakan aku peralatan dapur dan kasur tiup, aku sangat terharu. Mereka baik sekali. Mereka lalu mengajakku makan di restoran Pinang, menjual makanan Asia. Aku pesan  semacam mie ramen yang tidak ada daging babinya. Rasanya enak, kayak mie ayam di Indonesia. Karena porsinya besar, aku tidak bisa habiskan makanannya. $10 untuk semangkuk besar mie yang worth try rasanya tidak jadi masalah.

Sesaat kemudian aku diajak mereka ke Superfresh, belanja air mineral, buah, dan lainnya, sebelum kemudian ke apartmen mereka untuk mengambil kabel dan router, untuk membantu menyelesaikan masalah internetku. Problem solved. Internetnya bisa nyambung berkat kreasi Joo Yung.

Alhamdulillah, semoga Allah selalu menunjukkan jalan di setiap kesulitan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar