Kamis, 27 Agustus 2015

OSPEK Mahasiswa S2 dan S3 di University of Delaware, USA 2015



Kamis, 27 Agustus 2015

OSPEK atau Orientasi Sosialisasi dan Pengenalan Kampus hendaknya memang bersifat menginformasi, membangun, dan mengarahkan. Ini yang saya rasakan saat saya mengikuti 2015 New Graduate Orientation dengan judul Get Connected di University of Delaware kemarin, 26 Agustus 2015.

OSPEK hari ini memang diperuntukkan mahasiswa baru pascasarjana yang full-time. Sebagai  pendatang baru, saya memang bukan mahasiswa fulltime (tidak heran kalau memang tidak dapat undangan), tapi saya masuk ke Clayton Hall tanpa disengaja. Jadi, saya peserta yang tak diundang. Begini ceritanya.

Sampai di Newark, mengenalkan diri saya pada kampus ini, saya sangat ingin ikut orientasi. Bagaimanapun, penting sekali untuk saya tahu tentang sistem pendidikan secara umum, keamanan di kampus, dan kehidupan mahasiswa. Namun, saya coba datang ke OISS (Office of International Students and Scholars) untuk mengurus SSN (Social Security Number) dan mencari koordinator untuk mahasiswa terdanai (namanya Mba Vina Titaley, orang Indonesia keturunan Ambon, asal dari Salatiga, sudah kerja disini 3 tahun lamanya) demi tahu info dari sana. Namun, Mba Vina sedang tidak ada di tempat.

Di Departemen, saya dikenalkan dengan Sundus oleh Bu Gaby.  Sundus penerima beasiswa master dari Fulbright dari Mesir. Wanita berhijab ini masih mencari apartemen untuk ia tinggali bersama anak dan ibunya. Selesai bertemu di sore hari sebelumnya, saya mengantarnya ke Book Store, toko perlengkapan sekolah internal kampus karena ia butuh agenda dan kalender. Kami banyak ngobrol dan ia mengajak saya ikut acara orientasi keesokan harinya jam 9 di Clayton Hall dan akan mengirimi email panitia untuk saya.

Dia sangat baik, hingga saya harus menghadap panitia esok harinya, dia masih membantu saya. Namun saya hanya melihatnya beberapa kali sampai acara usai.

Sistemnya, peserta ospek sudah registrasi online dan kemudian mendapat satu amplop ukuran A4 yang bertuliskan agenda, yaitu jam, acara, dan lokasi, juga deskripsi yang diperlukan. Lalu, para peserta yang sudah registrasi online akan mengantri untuk mengambil amplop bertuliskan nama dan jurusan mereka masing-masing. Untuk yang belum daftar online, bisa pesan amplop ke meja khusus panitia, dan ditanya mau makan siang sandwich beef (sapi) atau turkey (kalkun). Di dalam amplop, ada beberapa kertas yang penting digunakan untuk acara ini, meliputi:

1.     Surat dari Kantor Pascasarjana, mewakili panitia dan organisasi mahasiswa pascasarjana (kalau disini disebut Graduate Ambassadors) yang berisikan:
-        Gambaran acara ospek hari itu, apa yang dibahas di sesi pagi dan siang,
-        Info kupon untuk ambil paket makan siang,
-        Pemberitahuan tentang New Graduate Resources Fair (ada pameran semacam stand klub, pelayanan, maupun organisasi di kampus sebagai pusat aktivitas dan sosialisasi mahasiswa) di lobby gedung, dan info tentang tiket undian hadiah hadir yang disediakan oleh beberapa klub.
-        Dituliskan juga kapan hadiah akan diumumkan, yakni di lobby setelah sesi selesai sambil menikmati es krim gratis dari UDairy Creamy (nama tempat eskrim dijual di UD langsung dari susu sapi peternakannya sendiri)
2.       Kertas kedua ini berisi daftar organisasi dan alamat website-nya, juga nomor meja dalam pameran klub ini, di sisi kertas yang sebaliknya berisi denah tempat meja bernomor dan nama klub/organisasinya
3.       Tiga kupon undian atau doorprize, bercetak nomor undian dan form nama, alamat, nomor telepon di sebaliknya, beserta 3 bukti nomor undian yang harus disimpan seumpama nanti dipanggil maju kedepan.
4.       Kupon jatah paket makan siang

Agenda acara di hari itu:
1.       8:30 – 9:00           Registrasi
2.       9:00 – 11:00        Getting Connected to UD
       a.       Welcome
       b.      Policies and Student Conduct
       c.       Public Safety
       d.      Health Services
       e.      Parking and Transportation
       f.        Student Life
3.       11:00 – 11:15      Coffee Break
4.       11:15 – 12:00      Morning Session 1 : Your First Semester as Master Students and PhD Students (ruangan dipisah)
5.       12:00 – 13:00      Lunch and Resource Fair
6.       13:00 – 13:45      Afternoon Session 1 boleh memilih:
       a.  Beyond the Bookshelves tentang perpustakaan
       b. Healthy Body, Healthy Mind tentang kesehatan
7.       1:45 – 14:00        Break
8.       14:00 – 14:45       Afternoon Session 2 Get Connected : Building an Inclusive Campus
9.       14:45                     Ice Cream Social
Agendanya asyik ya? Hehe. Bagian yang saya sukai adalah ketika saya mengitari stand meja-meja yang bisa tanya-tanya sama yang jaga stand dan yang penting, diberi gift hehehehe, saya kumpulin banyak gift dari sana, banyak yang pulpen, pensil, flashdisk, cup, dompet kecil, folder, permen, coklat, dsb. Tentunya brosur dan leaflet juga sangat bermanfaat.

Foto menyusul ya...

Kamis, 13 Agustus 2015

Welcome to Newark, Delaware!



Selamat datang di Newark, Delaware.

Negara bagian Amerika Serikat yang tergolong kecil. Dua hari yang lalu, Hari Rabu, 12 Agustus 2015, aku datang kemari dari Bandara Internasional Philadelphia, Pennsylvania. Setelah beres klaim bagasi, aku langsung ke meja informasi transportasi darat dan menelepon shuttle (angkutan untuk jemput) yang sudah dipesankan untukku. Aku diberi nomor antrean. Setelah aku mengikuti instruksi wanita berkulit gelap yang duduk di belakang meja besar itu, aku menelepon ke perusahaan shuttle itu untuk konfirmasi kedatangan, kemudian dipersilakan menunggu.

Phili, atau Philadelphia,  adalah kota besar yang paling dekat dengan Newark. Bandaranya bisa terbilang sederhana dan nampaknya tidak begitu sibuk. Aku duduk di kursi tunggu bersama seorang lelaki berkulit gelap yang sepertinya juga tengah menunggu.

Beberapa saat kemudian chaffeur (sopir) shuttle datang, aku langsung tanggap menyambut kedatangannya. Pria kulit gelap (lagi) seperti seumuran ayahku menyapaku dengan sangat sopan. ‘My name is Howard, and I will be your driver today, Miss. How can I say your name, please?’ dengan senyum kujawab ‘It’s Anisa.’ Lalu ia mengulang namaku lalu berkata ‘beautiful name...’ ujarnya sembari membawakan koperku. 

Ternyata ada dua orang yang sudah menunggu di dalam van putih yang terparkir di tepi seberang jalan, dua lelaki muda, seorang diantaranya orang Amerika, yang satu lagi dari Hongkong. Perjalanan ke Newark dimulai setelah Howard mencatat identitas penumpang yang ia bawa bersamanya. Kurang lebih selama 30 menit, Howard dan seorang Amerika itu terlibat percakapan yang aku sudah malas mendengarkan lebih seksama. Jam 11.00. Aku lelah, lapar, belum sempat makan.
Setelah seorang Amerika turun, kami mulai bercakap. Begitu tahu aku dari Indonesia, Howard bilang baru kali ini punya penumpang orang Indonesia. Kami bercakap tentang kota Newark yang sepi, kejahatan atau kriminalitas, sampai tentang belanja. Ia menunjukkan padaku dan orang Hongkong yang duduk di jok belakang orang-orang yang sedang bergerombol di sebuah sudut jalan. Ternyata mereka tidak punya rumah, mereka menunggu charity, mereka mau melakukan apapun untuk uang. Padahal ini kota kecil, ternyata masih saja ada yang semacam ini.

Akhirnya sampailah aku di apartment, aku harus mengurus dokumen dan membayar sewa sampai akhir Bulan Agustus. Bukan hal yang mudah, aku lelah dari perjalanan jauh, belum makan, perut mual, dan harus urus dokumen, ditambah lagi mereka tidak terima pembayaran tunai. Aku harus ke Seven Eleven terdekat untuk money order, agar uangnya bisa dijadikan cek. Dan ternyata jalannya jauh, panas pula. Sampai disana aku beli keripik kentang family size dua bungkus, total seharga $6.
Aku kembali ke kantor Studio Green, itu nama apartmennya. Beberapa saat kemudian aku diantar masuk kamar. Ingin istirahat namun ternyata internet tidak bisa terhubung. Bingungnya aku, sampai akhirnya aku memutuskan untuk ke kantor Studio Green untuk main internet, menggunakan fasilitas mereka, tentu aku butuh mengabarkan keadaanku yang sudah sampai dengan selamat pada mereka yang menantikan kabarku.

Bu Veni, mahasiswa Indonesia S3 (Ph.D) jurusan Linguistik yang kuhubungi beberapa saat lalu, akhirnya datang bersama temannya, Joo Yung, membantu banyak hal. Mereka bawakan aku peralatan dapur dan kasur tiup, aku sangat terharu. Mereka baik sekali. Mereka lalu mengajakku makan di restoran Pinang, menjual makanan Asia. Aku pesan  semacam mie ramen yang tidak ada daging babinya. Rasanya enak, kayak mie ayam di Indonesia. Karena porsinya besar, aku tidak bisa habiskan makanannya. $10 untuk semangkuk besar mie yang worth try rasanya tidak jadi masalah.

Sesaat kemudian aku diajak mereka ke Superfresh, belanja air mineral, buah, dan lainnya, sebelum kemudian ke apartmen mereka untuk mengambil kabel dan router, untuk membantu menyelesaikan masalah internetku. Problem solved. Internetnya bisa nyambung berkat kreasi Joo Yung.

Alhamdulillah, semoga Allah selalu menunjukkan jalan di setiap kesulitan.